Dalam dunia produk kulit asli buatan, teknologi transfer panas telah menjadi metode pilihan untuk menambahkan desain yang hidup pada kulit sintetis. Namun satu pertanyaan selalu muncul: Apakah ketahanan warna dari transfer panas pada kulit sintetis cukup memadai?
Kulit sintetis, yang terbuat dari bahan seperti poliuretan, memiliki struktur serat yang berbeda dibandingkan kulit alami. Ini berarti proses pengikatan antara tinta dan permukaan membutuhkan kontrol yang presisi—biasanya pada suhu 150-180°C—untuk memastikan pigmen menembus tanpa merusak bahan dasarnya. Dengan teknik yang tepat, hasil uji kami menunjukkan lebih dari 90% pola tetap bertahan setelah uji gesekan dan paparan air selama 24 jam.
Solusi kami menggabungkan tinta berdaya rekat tinggi impor dengan aplikasi bertahap berdasarkan suhu khusus, menciptakan ikatan kimia yang stabil antara pigmen dan kulit sintetis. Ini mampu menahan luntur warna akibat gesekan sehari-hari maupun kontak air sesekali.
Perawatan yang tepat juga penting: hindari paparan sinar matahari yang terlalu lama dan pembersih keras agar warna tetap cerah.
Dengan kombinasi yang tepat antara keahlian laser engraving dan heat transfer, kulit sintetis dapat menghasilkan desain yang rumit sekaligus daya tahan yang mengesankan. Bila dikerjakan secara profesional, ketahanan warna tidak boleh dikorbankan.